Karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah berfirman: "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan agama-mu untukmu…" (Al-Maa-idah/5: 3). (Imam Malik rahimahullah selanjutnya berkata), "Maka sesuatu yang pada hari itu bukanlah ajaran agama, maka hari ini pun sesuatu itu bukanlah ajaran agama."
Ini berlaku pada setiap amal. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang beramal tanpa tuntunan dari kami, maka amalan tersebut tertolak.". Jika seseorang meninggalkan amalan yang tidak wajib karena menyangka bahwa hal itu dapat membahayakan dirinya, maka tidak termasuk riya'. Ini termasuk strategi dalam beramal.
Al-Mu'minun: 51). Dan Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.' (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas
Jawaban beliau, " Sesuatu yang ikhlas karena Allah, pasti akan lebih langgeng .". ( Ar Risalah Al Mustathrofah, hal. 9. Dinukil dari Muwatho' Imam Malik, 3: 521). Cobalah direnungkan wahai saudaraku, betapa banyak yang belajar Islam, namun hasilnya kosong blong. Karena semuanya tidak didasari ikhlas. Padahal ikhlas dalam belajar harus Jihad paling utama adalah jihad melawan nafsu sendiri karena Allah. Hadis ini diriwayatkan dalam Musnad Ahmad, Sunan al-Tirmidzi, Sunan Abi dawud, dan Shahih Ibn Hibban. Hadits "jihad" paling utama adalah melawan nafsu di atas berstatus shahih. Paling tidak dengan merujuk pada kitab yang mencantumkannya, jika sudah mafhum; Shahih Ibn Hibban. "Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik." (HR. Ahmad, 5:363. Syaikh Syu'aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih). Semoga bermanfaat. Baca Juga: Meninggalkan Sesuatu Karena Allah; Meninggalkan Kesibukan Dunia itu Berat

Jika beramal ikhlas karena Allah, bahkan seluruh gerakan hatinya karena Allah. Beliau juga menjelaskan bahwa sebagian ulama menjelaskan bahwa tingkatan mustahab adalah meninggalkan sesuatu yang mubah karena khawatir berakibat ada apa-apanya jika dilakukan , maksudnya disini adalah mencakup amal hati, lisan, dan anggota tubuh badan.

.
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/250
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/384
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/357
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/282
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/42
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/205
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/134
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/56
  • ulfjyrz2t2.pages.dev/83
  • hadits meninggalkan sesuatu karena allah